rasta

rasta
buat rasta mania

Jumat, 18 Juni 2010

MusikJamaica Pendahulu”
Menurut sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru” yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang bicara) yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika Tengah dan diperkenalkan ke orang – orang Jamaika untuk membentuk sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 – 50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin” pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady” yang punta tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.
“Reggae N Rasta”
Bob Marley tentunya adalah bimtang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara – upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling alami yang sering dimainkan
pada saat pertemuan – pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumentalpun terjadi
seiring perkembangan ini.
“Apa sih Reggae”
Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus – putus tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang ‘berkotbah’ dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. “Reg-ay” bisa dibilang muncul dari anggapan bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul Amerika namun dengan ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika – Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi ‘lubang – lubang’ iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer, permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
“Ngga asli Jamaika lho!”
Reggae memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas – pasan dan putus – putusadalah interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu, Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato rumah yang
jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan
pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.
“It’s Influences”
Saat rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits – hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya ‘Dancehall’ Jamaika yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan yang luar biasa.
Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah diasimilasi menjadi musik
populer lainnya lebih luas lagi.
____________________________________________________________________
Musik Jamaika menjadi populer keluar pulau sejak hari-hari awal penciptaannya, namun aliran musik yang paling terkenal adalah Reggae. Mengikuti jejak Mento, Rocksteady, dan Ska, Reggae juga mengkombinasikan musik rock hingga suatu bentuk musik yang sungguh unik. Panggung musik di Jamaika dipopulerkan oleh adanya tari-tarian, dan khususnya kota Kingston, musik merupakan unsur kehidupan yang sangat penting. Pengangguran mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan politik dan sosial masyarakat yang kemudian mempengaruhi musik. Ska dan Rocksteady memberikan pengaruh pentingnya terhadap perjalanan Reggae. Musik yang berasal dari Amerika turut memegang peranan terhadap tumbuh berkembangnya Reggae. Perkembangan Reggae selanjutnya memberikan warna, bahkan perubahan dalam industri rekaman di Jamaika.
Sebelum Reggae berkembang pesat, para perusahaan rekaman hanya membayar para artis perekaman lagunya, tanpa memberikan mereka royalti, yang jelas para pemusik Jamaija ini tidak mendapatkan keuntungan dari karyanya, sehingga banyak musisi yang tetap hidaupdalam kemiskinan di Jamaika. Tidak demikian halnya dengan industri musik diluar Jamaika, mereka telah menerapkan sistim royalti, yang menjadikan para musisinya dapat hidup dari bermusik. Ketika kita berbicara Reggae, nama yang paling dikenal orang adalah sang legenda, Bob Marley. Kelompok musiknya, The Wailers, memulai karir melalui nyanyian beraliran Rocksteady. Setelah terjadi perubahan nada, Reggae mencapai keunikan ritmenya sendiri. Pada tahun 1968, The Wailers mencapai kejayaannya, tercatat sebagai musisi rekaman setara John Nash, yang pada saat itu merupakan penyanyi soul paling terkenal di Amerika Serikat.
Panggung politik Jamaika pada waktu itu sangat menegangkan. Banyak musisi Reggae, termasuk anggota The Wailers, Bunny Wailers, yang tercatat sebagai Rastafarian. Konflik antara orang-orang "yout" dan "down-pressors" merambah musik Reggae, sebagaimana Rastafarian pada waktu itu. Rastafarian mengklaim Jamaika merupakan penjara Babylonia yang bertentangan dengan kebijakan politik persatuan dan kesejahteraan masyarakat Jamaika. Lebih jauh lagi, hal tersebut dikarenakan hukum Jamaika melarang penggunaan ganja, yang merupakan bagian terpenting dari keyakinan Rastafarian.
Pada awal tahun 1970-an, The Wailers akhirnya menandatangani kontrak dengan island record di Inggris, dan menjanjikan mereka royalti besar yang dapat mereka peroleh. Chris Blackwell, seorang produser kelahiran Jamaika, berada dibalik kesuksesan rekaman pertama mereka. Rekaman kedua kembali diluncurkan beberapa tahun setelahnya, sekalipun keutuhan The Wailers tidak dapat dipertahankan pada tahun 1974, dan melahirkan grup Wailers yang baru, dipimpin oleh Bob Marley. Bob Marley sendiri kemudian menjadi icon Reggae oleh karena kepopulerannya diseluruh dunia. Anak-anak Afrika mulai menghafal syair lagu dari lantunan suara Bob Marley, ketika artis-artis Reggae lainnya berusaha bekerja keras menghidupi diri. Awalnya Amerika menandai Reggae sebagai bagian dari kekuatan gerakan masyarakat kulit hitam pada tahun 1980-an, setelah Marley meninggal akibat kanker, ia menjadi sosok musisi terkenal di Amerika Serikat.

Reggae: Musik, Spiritual, dan perlawanan
____________________________________________________________________
Reggae? Pernah gak sih kalian mempertanyakan apa sih sebenarnya arti dari kata “reggae” itu sendiri. Begini guys, menurut buku yang gak sengaja gw baca, bahwa reggae itu berasal dari kata “ragged”, kata tersebut mempunyai arti dari suatu gerakan yang menghentakkan badan layaknya penggemar reggae sedang menikmati alunan musik tersebut. Tahun 1968 Musik Reggae ini terlahir, setelah surutnya penikmat musik Ska, RockSteady, dan DUB disaat penduduk Jamaika mengalami tekanan social ekonomi.
Music Reggae mempunyai tempo yang lebih lambat dibandingkan dengan musik Ska dan RockSteady, dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol, memberikan nuansa irama music reggae ini, terdengar mengasikkan. Iramanya yang dinamis membuat pendengarnya bergoyang santai, sehingga mereka ikut menghayati ditiap lirik-liriknya. Kehadiran musik reggae ini, sebagai bentuk penyampaian pesan yang dituangkan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan social politik humanistik maupun universal. Jadi dapat dikatakan bahwa musik Reggae juga merupakan sebuah musik bagi para pemberontak.
Perkembangan musik yang satu ini memang sangat pesat. Musik Reggae pun akhirnya mengalami perkembangan menjadi Roots Reggae dan Dancehall Reggae yang terjadi pada akhir tahun 1970. Nama Roots Reggae sendiri diberikan oleh para Rastafarian, yang berarti sebuah musik spiritual yang diperuntukan bagi “Jah” yang berarti tuhan bagi para Rastafarian.
Para pecinta reggae identik dengan atribut yang mewakili style kaum Rastafarian diantaranya, rambut gimbal, bendera dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau. Ada kebanyakan orang yang merasa kurang nyaman melihat kaum yang berambut gimbal dengan segala atribut yang mempunyai kombinasi warna merah, kuning, dan hijau, namun hal itu merupakan ungkapan bahwa mereka menggemari aliran music reggae.
Dilihat dari karateristiknya, pernah ada gak di benak kalian muncul sebuah pertanyaan, kenapa reggae identik dengan warna merah-kuning-hijau??? Ketiga warna yang identik itu adalah warna merah, kuning/emas, dan hijau, yang melambangkan warna bendera dari Ethiopia. Warna-warna ini adalah lambang gerakan Rastafara, dan kesetiaan kaumnya terhadap negaranya sendiri atau sebagai ungkapan rasa nasionalisme tinggi terhadap negaranya. Warna Merah melambangkan darah para martir, kuning/emas melambangkan kekayaan dan kemakmuran yang ditawarkan Afrika, sementara hijau melambangkan tetumbuhan Afrika . Menurut sejumlah pakar Ethiopia menyatakan, warna merah, kuning/emas, dan hijau dilambangkan sebagai sabuk Perawan Maria, yaitu pelangi. Sedangkan dari 7 unsur warna pelangi, diantaranya terdapat tiga warna yang sangat identik dengan kaum rastafari.
Sebagian orang mempunyai pandangan negative tentang kebiasaan para penikmat reggae. Oleh karena itu, aliran reggae ini, pernah menjadi buah bibir sebagian kecil masyarakat di dunia, mereka menganggap music ini sangat berbahaya bila ditinjau dari segi lirik lagu mapun lifestyle yang melekat pada penggemarnya. Penggunaan cannabis alias ganja oleh para musisi Reggae banyak diikuti oleh para pendengar dari musik ini, karena efek yang ditimbulkan oleh ganja memang sangat cocok dengan irama musik Reggae. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan bahwa penggunaan cannabis atau ganja merupakan salah satu ritual yang wajib dilakukan oleh para Rastafarian.
Namun bagi sebagian besar orang, reggae yang seutuhnya dapat memberikan pengaruh yang positif. Selain lirik lagu reggae berisi pesan perdamaian, juga memberikan dorongan untuk membuat hidup lebih baik. “Your life is worth much more than gold” itulah potongan lirik dari lagu Jammin’ yang mengartikan bahwa hidup kamu lebih bersinar dan mahal daripada emas. Lirik itulah yang selalu membangkitkan semangat untuk orang-orang yang tertindas. Pesan yang selalu Bob marley nyanyikan dalam Redemption Song dan yang selalu membekas dihati para penggemar Bob Marley adalah “Emancipate Your Selves From Mental Slavery” (emansipasikan dirimu dari mental budak).
Awal mula dari semua ini berasal dari sang legendaris Bob Marley yang terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada tanggal 6 Februari 1945, di sebuah desa di Saint Anna, Jamaica, Bob Marley merupakan Sang legenda Reggae yang tidak akan ada habisnya dibicarakan. Ia merupakan salah satu musisi yang sangat mendunia. Selain berprofesi sebagai penyanyi, Bob Marley juga sangat piawai dalam memainkan gitar dan menjadi seorang penulis lagu yang handal.
Pada tahun 1963 Bob Marley bersama Bunny Livingston, Peter McIntosh, Junior Braithwaite, Beverly Kelso dan Cherry Smith membuat sebuah band yang bernama The Teenagers. Nama The Teenagers sendiri tidak bertahan lama dan kemudian berubah menjadi The Wailing Rudeboys yang kemudian disempurnakan menjadi The Wailers. Perjalanan Marley sendiri dilaluinya layaknya musisi, hingga kesuksesannya menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi penggemarnya.
Namun Marley tidak lama merasakan kejayaannya tersebut. Pada bulan Juli 1977 Marley divonis menderita penyakit kanker, dan penyakit tersebut pun mulai menjalar ke beberapa bagian vital tubuhnya seperti otak dan hati yang membuatnya harus banyak beristirahat. Pada tanggal 11 Mei 1981 sang legenda Reggae ini pun menghembuskan nafas terakhirnya dengan meninggalkan tiga belas anak. Walaupun telah meninggal, nama Bob Marley seakan tidak pernah lenyap dari dunia musik, khususnya musik Reggae. Bahkan musik Reggae pun semakin diterima dunia. Mungkin ini lah salah satu cara yang harus dilakukan oleh sang dewa Reggae untuk tetap menghidupkan musik Reggae.
Music Reggae bukanlah music yang dimainkan oleh orang-orang yang memakai ganja, tetapi music reggae adalah music tentang jiwa pemberontak yang menginginkan kebebasan, bukanlah kebebasan tanpa batas maupun penindasan.
______________________________________________________________
Diiringi musik dengan beat medium sedang, lagu itu semakin menunjukkan kekhasannya sebagai musik untuk bergoyang. Sudah diramalkan sejak tahun 2006 lalu bahwa musik reggae di tahun 2007 akan lebih mengemuka di kancah musik tanah air, dan salah satu tokoh dibalik itu adalah group Steven & The Coconut Treez. Sebenarnya musik reggae di Indonesia mulai marak di tahun 1980an, The Art Company sebuah group dari Belanda lewat lagu Suzanna mampu menghipnotis pecinta musik Indonesia untuk mencintai musik reggae, walaupun sebenarnya musik reggae dengan tokoh sentral Bob Marley pun sebenarnya sudah lebih dulu menjadi acuan dan berpengaruh banyak bagi musisi tanah air. Kesuksesan lagu Suzana bahkan kemudian menimbulkan epigon-epigon di kancah musik Indonesia pada saat itu, contohnya lagu Suzana versi Indonesia yang sempat meluncur dengan pola musik yang persis sama dengan aslinya hanya diganti liriknya. Dengan sentuhan musik yang lebih modern UB40 pun mengusung musik reggae, group ini mampu menarik minat pecinta musik Indonesia di era tahun 1990an untuk melirik musik reggae, demikian halnya sejumlah musisi lokal pun kembali terpengaruh, Anci Larici misalnya yang mengusung lagu Susi dengan warna reggae yang kental dengan pengaruh UB40. Tak ketinggalan pula Tony Q (Kiu) dengan group Rastafara yang me-reggaekan lagu Cinta milik Krisdayanti. Pengaruh Bob Marley di group ini sangat kental. Tony Q dengan groupnya termasuk salah satu group yang konsisten membawakan musik reggae hingga kini, walaupun popularitasnya belum mampu menandingin group musik dengan corak lain. Sebuah konsistensi juga mulai ditunjukkan oleh Steven & Coconut Trezz nya mampu merangsek menjadi alternatif di sela musik pop dan rock yang menggejala, diramalkan group itu akan menjadi pemicu bagi mewabahnya musik reggae di tanah air. Mampukah Steven & Coconut Trezz melakukannya ? Pantas saja terus kiprah mereka.
APAKAH MUSIK REGGAE akan benar-benar menjadi booming di tahun 2007? Agak sulit menerkanya, meski reggae juga tak bisa dibilang membesar. Di beberapa daerah, reggae memang menjadi satu musik yang dinanti dan dihargai lebih dari musik lain. Tapi untuk menjadi trendsetter, tampaknya mereka masih perlu waktu lagi.
Entah kebetulan atau tidak, beberapa musisi yang coba dihubungi menjawab sama, REGGAE. Benarkah? Mugkin saja kenapa tidak? Apakah itu pula yang membuat Bali akan menggelar perhelatan besar BALI REGGAE FESTIVAL 2006?
Memang susah menjelaskan korelasinya, tapi paling tidak Bali dari tanggal 15-16 Desember 2006 di Pecatu Indah Resort – New Kuta, akan dilimpahi oleh beberapa musisi reggae dari seluruh dunia. Malah kabarnya, anak legenda reggae Bob Marley akan hadir juga di perhelatan tersebut.
Beberapa nama yang sudah dipastikan hadir adalah musisi reggae seperti Maxi Priest [Inggris], Kymani Marley [Jamaika], Tosh Meets Marley [USA/Jamaika], Lucky Dube [Afrika Selatan], Skatalites [Jamaika], Don Carlos & Dub Vision [Jamaika], Third World [Jamaika], Tribo De Jah [Brazil], Doc Reggae & Dub Deluxe [Perancis], Kemuri [Jepang], Beef [Belanda], Kaliroots [Kanada], Bomba [Australia], dan Gerhana Skacinta [Malaysia]. Tentu saja diisi juga beberapa band lokal yang juga bakal tampil.
Khusus untuk band Tosh Meets Marley, mereka akan didukung oleh legenda reggae Fully Fullwod dan Bob Marley’s Jr. Marvin. [joko/foto: istimewa]
MUSIK REGGAE booming? Belum bisa dipastikan memang, tapi mengatakan reggae bakal lebih “mewabah” tampaknya bukan omong kosong semata. Beberapa musisi, seperti Bongky BIP, Steven & Coconut Tress, Tony Q Rastafara, menjadi lokomotif bergeraknya “trend” reggae belakangan ini.
Tampaknya, bakal banyak yang menyusul. Salah satu yang lahir adalah Cozy Republik [CR]. Meski sampai sekarang masih mencari-cari format solo atau band, Cozy –pendiri– tampaknya cenderung membuat satu band regage utuh. “Kalau yang sudah kita mainkan sih, lebih asik ngeband,” ujar gitaris sekaligus vokalis di project reggae CR ketika diwawancara TEMBANG.com usai mengisi acara di KFC Music Hit List, di Kemang, Rabu [26/7/2006]. Beberapa personil yang digandengnya adalah reynold [gitar], Fanny [bass], Edmond [kibord], Ganesh [drum] dan Ady [flute/backing vokal].
Bicara soal reggae memang menyenangkan. Bagaiman tidak, konsepsi awal dari Cozy dalam memandang reggae adalah musik yang membuat bahagia. “Di musik reggae itu, enak untuk mengatakan sesuatu dengan bahagia,” jelas Cozy yang sebelumnya lebih banyak berkutat di belakang layar.
Dalam kacamata cowok brewok ini, reggae adalah spirit. “Kita bisa mengatakan apa saja, tapi tetap dengan hati yang senang,” jelasnya lagi. Cozy menolak anggapan reggae adalah musik yang harus diperjuangkan eksistensinya. “Loh reggae itu sudah eksis, dan dia bisa memperjuangkan dirinya sendiri kok,” tambahnya.
Pilihan ber-reggae juga tidak sembarangan. Menurut Cozy, reggaelah yang paling tepat untuk menyatakan sesuatu, mengutamakan sikap yang jelas tentang apa saja. “Kita punya sikap yang jelas untuk mengatakan sesuatu,” tambah Cozy. Meski begitu, Cozy memilih sedikit keluar dari mainstream reggae. “Kalau kebanyakan bicara soal pantai, kita bicara cinta saja,’ kilahnya.
Menurut Cozy, pilihan reggae ini cocok dengan suasana di Indonesia juga. “Di Indonesia yang penuh gejolak ini, kita butuh orang-orang yang sabar,” terang cowok yang hobi ngulik gitar ini. Pilihan ini sesuai dengan imej yang ingin ditonjolkannya,”Membuat orang bahagia ketika mendengar musik kita.”
Lagu Cozy Republik yang bakal masuk di aalbum kompilasi, menurut Cozy punya pesan spesifik, “Membawa semua orang sadar, ada pencipta yang lebih dari segalanya,” tegas cowok asli Malang ini tegas